1. Apakah penelitian itu?
2. Apakah penelitian itu penting?
Dan mengapa?
3. Bagaimana penelitian itu?
4. Mengapa penelitian itu dilakukan?
5. Kapan penelitian dilakukan?
6. Siapakah yang dijadikan subjek
penelitian?
7. Dimanakah penelitian dilakukan?
1. Penelitian adalah:
·
Penelitian
adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara alamiah
dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta atau prinsip-prinsip
baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikkan tingkat
ilmu serta teknologi. (S. Margono,
2005:1)
·
PENELITIAN
adalah pencarian atas sesuatu (inquiry) secara sistematis dengan
penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat
dipecahkan [Parsons,1946].
·
PENELITIAN
adalah pencarian fakta menurut metode obyektif yang jelas untuk menemukan
hubungan antar fakta dan menghasilkan dalil atau hokum [John,1949].
·
PENELITIAN
adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan
prinsip-prinsip; suatu penyelidikan yang cerdik untuk menentukan sesuatu[Webster’s New International].
·
Penelitian
(atau RISET) adalah kegiatan eksplorasi untuk menggali ilmu dan pengetahuan
baru yang dilakukan menurut kaidah dan metodologi yang absah untuk memperoleh
informasi, teori, model melalui eksperimen, ekspedisi, proses penemuan (discovery and invention).
·
Penelitian
merupakan proses penemuan kebenaran yang dijabarkan dalam bentuk kegiatan yang
sistematis dan berencana dengan dilandasi oleh metode ilmiah (Maria S.W.S., 2001: 42)
·
Penelitian
pada umumnya mengandung dua ciri pokok, yaitu logika dan pengamatan empiris (Babbie, 1986: 16)
·
Penelitian
merupakan suatu sarana pokok dalam pengembangan ilmu pengetahuan maupun
teknologi (Soerjono S. dan Sri Mamudji,
2003:1)
·
Penelitian
merupakan pekerjaan ilmiah yang harus dilakukan secara sistematis, teratur, dan
tertib baik mengenai prosedurnya maupun dalam proses berpikir tentang materinya
(Hadari N. & Mimi M., 2005: 1)
2. Penelitian itu penting karena,
·
adanya
fakta,fenomena,karakteristik,dan model, yang ingin diketahui maupun diuji di
dunia nyata.
·
kenyataan
tidak sama dengan teori, yang pada akhirnya menimbulkan permasalahan tentang
yang mana yang benar diantara keduanya.
·
adanya
berbagai macam hipotesa, yang menuntun kita untuk mencari jawabannya melalui
penelitian.
·
adanya
rasa ingin tahu.
·
adanya
berbagai macam fakta.
a.
Apakah
berhubungan?
b.
Hubungannya
bagaimana?
c.
Apakah
ada pola yang sistematik?
(Hasanuddin
Z. Abidin, 1995)
3. Bagaimana penelitian itu,
·
Sebagai
suatu proses, penelitian memerlukan tahapan-tahapan tertentu yang oleh Bailey
disebut sebagai suatu siklus yang lazimnya diawali dengan :
a. pemilihan masalah dan pernyataan hipotesisnya
(jika ada, penulis);
b. pembuatan desain penelitian ;
c. pengumpulan data;
d. Pembuatan kode dan analisis data; dan diakhiri
dengan
e. Interpretasi hasilnya.
(Maria
S.W.S., 2001: 1)
·
Setiap
peneliti harus mengikuti langkah-langkah tertentu supaya proses penelitian
berjalan lancar dan memperoleh hasil yang positif. Adapun langkah-langkah
penelitian itu adalah sebagai berikut:
a.Menemukan, memilih, dan merumuskan masalah
b.Menyusun latar belakang teori
c.Menetapkan hipotesis (kalau perlu)
d.Menetapkan variabel
e.Memilih alat pengumpulan data
f.Menyusun rancangan penelitian
g.Menentukan sampel
h.Mengumpulkan dan menyajikan data
i.Mengolah dan menganalisis data
j.Mengambil kesimpulan
k.Menyusun laporan
l.Mengadakan implikasi
(Cholid
N. dan H. Abu Achmadi, 2003: 68)
4. Penelitian dilakukan karena,
·
Penelitian
dilakukan untuk meningkatkan daya imajinasi mengenai masalah-masalah
pendidikan. Kemudian meningkatkan daya nalar untuk mencari jawaban permasalahan
itu melalui penelitian.
·
Selain
itu juga sebagai alat belajar untuk mengintegrasikan bidang-bidang studi yang
diperoleh selama perkuliahan yang ada kaitannya dengan masalah yang sedang
diteliti. Sedangkan tujuannya yang lebih khusus adalah untuk membentuk
kemampuan dan keterampilan menggunakan rancangan-rancangan statistik penelitian
yang berpedoman dengan pemecahan masalah yang sedang diteliti. Sehingga
terampil menyusun proposal penelitian, lebih-lebih yang berkaitan dengan
pembangunan dan peningkatan mutu pendidikan. (S. Margono, 2005:1)
·
TUJUAN
DILAKUKAN PENELITIAN (Sutrisno Hadi,
2001)
1. Menemukan pengetahuan
2. Mengembangkan pengetahuan
3. Menguji kebenaran suatu pengetahuan
·
Sekurang-kurangnya
ada empat sebab yang melatarbelakangi mengapa penelitian itu perlu dilakukan,
yaitu: (1) Kesadaran keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan; (2)
Pemenuhan rasa ingin tahu; (3) Pemecahan masalah; dan (4) Pemenuhan
pengembangan diri (Arifin, 2010)
·
Penelitian sedapat mungkin ditujukan untuk
memecah suatu masalah yang dihadapi oleh masyarakat atau negara, atau ilmu
pengetahuan (Maria S.W.S., 2001:1)
·
Penelitian
bertujuan untuk mengungkapakan kebenaran secara sitematis, metodologis, dan
konsisten (Soerjono S. dan Sri Mamudji,
2003:1)
5. Kapan penelitian dilakukan,
Menurut Chandra (2008:63),
dalam penelitian, waktu merupakan variabel penting, karena terkait erat
dengan perubahan meteorologi, migrasi penduduk, bencana alam dan perang,
program pelayanan kesehatan, dan lain-lain. Menurut waktu atau terjadinya suatu
hal, dapat terjadi dalam suatu periode tertentu, baik periode yang panjang
maupun pendek, atau bahkan sampai bertahun-tahun atau dekade. Berdasarkan
lamanya waktu dan besar kecilnya kejadian di masyarakat, terdapat suatu
kecendrungan atau tren yang terjadi:
a.
Tren
sekuler (secular trend)
Perubahan
yang terjadi dalam suatu periode waktu yang lama hingga bertahun-tahun atau
dekade.
b.
Tren
Musiman
c.
Tren
siklus
Mempunyai
siklus waktu tertentu.
Menurut Bambang Prasetyo dan Lina M.
(2008:45-48), berdasarkan dimensi waktu, penelitian bisa dibedakan menjadi 2
macam penelitian, yaitu:
a. Penelitian Cross-sectional
Penelitian ini adalah penelitian
yang dilakukan dalam satu waktu tertentu. Penelitian ini hanya digunakan dalam
waktu yang tertentu, dan tidak akan dilakukan penelitian lain di waktu yang
berbeda untuk diperbandingkan.
Satu hal yang diingat bahwa
pengertian satu waktu tertentu tidak bisa hanya dibatasi pada hitungan minggu,
bulan atau tahun saja. Tidak ada batasan baku untuk menunjukkan
satu waktu tertentu. Akan tetapi, yang digunakan adalah bahwa penelitian itu
telah selesai. Dengan demikian, bisa saja seorang melakukan penelitian di bulan
Januari, kemudian karena ada keperluan mendesak, pada bulan Februari dan Maret,
ia kembali ke rumahnya. Pada bulan April, ia kembali lagi kelapangan untuk
meneruskan pengumpulan data. Sekalipun peneliti mendatangi lokasi penelitian
sebanyak dua kali, ia tetap dikategorikan melakukan penelitian cross-sectional.
Dengan demikian, konsep satu waktu tertentu dalam satu penelitianlah yang
digunakan untuk menentukan bahwa penelitian itu merupakan penelitian cross-sectional.
b.
Penelitian longitudinal
. Penelitian
jenis ini dilakukan antarwaktu. Dengan demikian, setidaknya terdapat dua kali
penelitian dengan topik dan gejala yang sama, tetapi dilakukan dalam waktu yang
berbeda. Namun bukan berarti jika ada dua penelitian yang dilakukan dalam waktu
yang berbeda dengan topik yang sama selalu dikategorikan ke dalam penelitian longitudinal,
tetapi ada kata kunci yang harus dipegang, yaitu adanya upaya perbandingan
antara hasil penelitian. Dengan kata lain, penelitian longitudinal sudah
direncanakan sejak awal penelitian, dan bukannya secara kebetulan terjadi.
Penelitian longitudinal merupakan
penelitian yang mencoba melihat perubahan yang terjadi. Penelitian longitudinal
terbagi lagi ke dalam tiga bentuk, yaitu:
1)
Penelitian kecenderungan, yaitu penelitian-penelitian terhadap gejala yang sama
dengan waktu yang berbeda, serta responden atau informan yang berbeda.
2) Penelitian
panel, yaitu penelitian-penelitian terhadap gejala yang sama dengan waktu yang
berbeda, dan responden atau informan yang sama. Dengan penelitian ini,
seseorang akan diteliti minimal sebanyak dua kali. Permasalahan yang seringkali
muncul dalam penelitian ini adalah jika jangka waktu antara penelitian
yang satu dengan penelitian yang lainnya berdurasi cukup lama sehingga ada
kemungkinan responden yang dulu dijadikan sampel, kina sudah tidak bisa ditemui
lagi, bisa jadi karena dia sudah meninggal dunia atau bisa juga karena sudah
pindah rumah.
3) Penelitian
kohort, yaitu penelitian-penelitian terhadap gejala yang sama, yang dilakukan
pada waktu yang berbeda dengan responden atau informan yang memiliki karakteristik
yang sama. Dengan demikian, orang-orang yang diteliti berbeda, tetapi memiliki
ciri-ciri yang sama. Ciri-ciri ini bisa berbentuk apa pun juga. Bisa saja
mereka memiliki kesamaan pengalaman hidup, kesamaan tempat tinggal, kesamaan
keturunan, kesamaan alumni, kesamaan latar belakang pekerjaan, kesamaan status,
dan lain sebagainya. Misalnya kita akan melakukan penelitian di tahun 1990
kepada orang-orang yang berusia 45 tahun. Tahun 2000 kita melakukan
penelitian yang sama dengan orang-orang yang berusia 55 tahun. Karakteristik
apa yang sama? Mereka adalah orang-orang yang lahir pada tahun 1945. Dengan
demikian, karakteristik yang sama adalah tahun kelahiran. Tidak hanya itu,
ternyata peneliti menginginkan agar semua orang yang diteliti pada tahun 1965
berusia 20 tahun sehingga dapat mengetahui tentang kejadian pemberontakan G 30
S PKI, dan sama-sama mengalaminya.
6. Subjek penelitian adalah sampel
dan populasi.
Salah satu langkah yang harus
dilakukan oleh seorang peneliti sebelum mengumpulkan data adalah menentukan
subyek. Subyek adalah individu yang ikut serta dalam penelitian, di mana data
akan dikumpulkan (McMillan dan Schumacher, 1989). Penelitian biasanya bertujuan
untuk mempelajari sesuatu yang berkenaan dengan sekelompok besar individu dengn
cara mempelajarinya melalui kelompok yang jauh lebih kecil jumlahnya dari
individu tersebut. Kelompok kecil individu yang dilibatkan langsung dalam
penelitian disebut sampel.
Sampel terdiri dari sekelompok individu
yang dipilih dari kelompok yang lebih besar di mana pemaham dari hasil
penelitian akan diberlakukan. Kelompok besar individu yang mempunyai
karakteristik umu yang sama ini disebut Populasi.
(Hadjar, 1996:133)
7. Penelitian dilakukan dimana?
Dalam penelitian, tempat
merupakan variabel penting, karena bisa menyebabkan perbedaan angka yang teliti
di masyarakat atau kelompok masyarakat menurut tempat tinggalnya. Perbedaan
tempat dapat dibagi menjadi:
a.
Internasional
(antarnegara di dunia)
b.
Nasional
(antara propinsi, kabupaten, dan kotamadya)
c. Lokal (antara kota dan desa)
(Chandra,
2008:62)
Macam-macam penelitian berdasarkan
tempat menurut Iqbal Hasan (2004:5):
1.
Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian lapangan adalah penelitian yang
langsung dilakukan di lapangan atau pada responden.
2.
Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian kepustakaan adalah penelitian
yang dilaksanakan dengan menggunakan
literature (kepustakaan), baik berupa buku,
catatan, maupun laporan hasil penelitian
dari peneliti terdahulu.
3.
Penelitian Laboratorium (Laboratory Research)
Penelitian laboratorium adalah penelitian
yang dilaksanakan pada tempat tertentu (laboratorium) dan biasanya bersifat
eksperimen atau percobaan.
Menurut Kartini Kartono (1996:31-33) penggolongan penelitian menurut tempat
pelaksanaannya, dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
a.
Penelitian laboratorium
Penelitian jenis ini dilakukan
dalam suatu tempat khusus untuk mengadakan studi ilmiah dan kerja ilmiah.
Tujuan penelitian laboratorium untuk ilmu pengetahuan sosial ialah:
mengumpulkan data, mengadakan analisa, mengadakan test, serta memberikan
interpretasi terhadap sejumlah data, sehingga orang bisa meramalkan
kecenderungan gerak satu gejala sosial dalam satu masyarakat tertentu.
Laboratorium pengetahuan sosial ini memberikan bimbingan pada sejumlah ilmuwan
dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan untuk melakukan penelitian secara
kooperatif.
b.
Penelitian lapangan (field research)
Penelitian lapangan dilakukan
dalam kancah kehidupan sebenarnya. Misalnya saja penelitian tentang kehidupan
para guru, masalah religiusitas masyarakat desa, penelitian anak-anak pencandu
narkoba, dan lain-lain. Penelitian lapangan pada hakekatnya merupakan metode
untuk menemukan secara khusus dan realistis apa yang tengah terjadi pada suatu
saat di tengah masyarakat. Jadi, mengadakan penelitian mengenai beberapa
masalah aktual yang kini tengah berkecamuk dan mengekspresikan diri dalam
bentuk gejala atau proses sosial.
c.
Penelitian perpustakaan (library research)
Penelitian perpustakaan bertujuan
untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan macam-macam material yang
terdapat di ruang perpustakaan, misalnya berupa; buku-buku, majalah,
naskah-naskah, catatan, kisah sejarah, dokumen-dokumen, dan lain-lain. Pada
hakekatnya, data yang diperoleh dengan jalan penelitian perpustakaan tersebut
dijadikan fundasi dasar dan alat utama bagi praktek penelitian di tengah
lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Sumardjono, Maria S.W., 2001. Pedoman
Pembuatan Usulan Penelitian. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Margono, S., 2005. Metodologi
Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Soekanto S. dan Mamudji Sri.,
2003. Penelitan Hukum Normatif. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Hadari, H. Nawawi, & H. Mimi
Martini, 2005. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Arifin, S. (2010, desember 17). kompasiana.
diakses pada september 18, 2014, dari kompasiana: http://edukasi.kompasiana.com/2010/12/17/mengapa-penelitian-dilakukan-325946.html
Hadi, Sutrisno, 2001. Metodologi Research. Yogyakarta:
ANDI Offset.
Hadjar, I.,
1996. Dasar-dasar metodologi penelitian kwantitatif dalam pendidikan.
Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Chandra, B. , 2008. Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.
Abidin, H. Z., 2006. Penelitian:
Karakteristik & Metodologi. Kelompok Keilmuan Geodesi Fakultas Teknik
Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Narbuko, C., dan H. Abu A., 2003.
Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasan,
Iqbal.2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi
Aksara.
Kartono,
Kartini, 1996. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung: Mandar
Maju.
Prasetyo,
Bambang dan Lina M. J., 2008. Metode Penelitian Kuantitatif; Teori dan
Aplikasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.