what i see in this world

Selasa, 23 September 2014

Seberapa pentingkah penelitian itu?




1.      Apakah penelitian itu?
2.      Apakah penelitian itu penting? Dan mengapa?
3.      Bagaimana penelitian itu?
4.      Mengapa penelitian itu dilakukan?
5.      Kapan penelitian dilakukan?
6.      Siapakah yang dijadikan subjek penelitian?
7.      Dimanakah penelitian dilakukan?

1.      Penelitian adalah:
·   Penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan fakta-fakta atau prinsip-prinsip baru yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian baru dan menaikkan tingkat ilmu serta teknologi. (S. Margono, 2005:1)
·   PENELITIAN adalah pencarian atas sesuatu (inquiry) secara sistematis dengan penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah-masalah yang dapat dipecahkan [Parsons,1946].
·   PENELITIAN adalah pencarian fakta menurut metode obyektif yang jelas untuk menemukan hubungan antar fakta dan menghasilkan dalil atau hokum [John,1949].
·   PENELITIAN adalah penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip-prinsip; suatu penyelidikan yang cerdik untuk menentukan sesuatu[Webster’s New International].
·   Penelitian (atau RISET) adalah kegiatan eksplorasi untuk menggali ilmu dan pengetahuan baru yang dilakukan menurut kaidah dan metodologi yang absah untuk memperoleh informasi, teori, model melalui eksperimen, ekspedisi, proses penemuan (discovery and invention).
·   Penelitian merupakan proses penemuan kebenaran yang dijabarkan dalam bentuk kegiatan yang sistematis dan berencana dengan dilandasi oleh metode ilmiah (Maria S.W.S., 2001: 42)
·   Penelitian pada umumnya mengandung dua ciri pokok, yaitu logika dan pengamatan empiris (Babbie, 1986: 16)
·   Penelitian merupakan suatu sarana pokok dalam pengembangan ilmu pengetahuan maupun teknologi (Soerjono S. dan Sri Mamudji, 2003:1)
·   Penelitian merupakan pekerjaan ilmiah yang harus dilakukan secara sistematis, teratur, dan tertib baik mengenai prosedurnya maupun dalam proses berpikir tentang materinya (Hadari N. & Mimi M., 2005: 1)


2.      Penelitian itu penting karena,
·   adanya fakta,fenomena,karakteristik,dan model, yang ingin diketahui maupun diuji di dunia nyata.
·   kenyataan tidak sama dengan teori, yang pada akhirnya menimbulkan permasalahan tentang yang mana yang benar diantara keduanya.
·   adanya berbagai macam hipotesa, yang menuntun kita untuk mencari jawabannya melalui penelitian.
·   adanya rasa ingin tahu.
·   adanya berbagai macam fakta.
a.    Apakah berhubungan?
b.   Hubungannya bagaimana?
c.    Apakah ada pola yang sistematik?
(Hasanuddin Z. Abidin, 1995)


3.      Bagaimana penelitian itu,
·   Sebagai suatu proses, penelitian memerlukan tahapan-tahapan tertentu yang oleh Bailey disebut sebagai suatu siklus yang lazimnya diawali dengan :

a. pemilihan masalah dan pernyataan hipotesisnya (jika ada, penulis);
b. pembuatan desain penelitian ;
c. pengumpulan data;
d. Pembuatan kode dan analisis data; dan diakhiri dengan
e. Interpretasi hasilnya.
(Maria S.W.S., 2001: 1)
·   Setiap peneliti harus mengikuti langkah-langkah tertentu supaya proses penelitian berjalan lancar dan memperoleh hasil yang positif. Adapun langkah-langkah penelitian itu adalah sebagai berikut:
a.Menemukan, memilih, dan merumuskan masalah
b.Menyusun latar belakang teori
c.Menetapkan hipotesis (kalau perlu)
d.Menetapkan variabel
e.Memilih alat pengumpulan data
f.Menyusun rancangan penelitian
g.Menentukan sampel
h.Mengumpulkan dan menyajikan data
i.Mengolah dan menganalisis data
j.Mengambil kesimpulan
k.Menyusun laporan
l.Mengadakan implikasi
(Cholid N. dan H. Abu Achmadi, 2003: 68)


4.      Penelitian dilakukan karena,
·   Penelitian dilakukan untuk meningkatkan daya imajinasi mengenai masalah-masalah pendidikan. Kemudian meningkatkan daya nalar untuk mencari jawaban permasalahan itu melalui penelitian.
·   Selain itu juga sebagai alat belajar untuk mengintegrasikan bidang-bidang studi yang diperoleh selama perkuliahan yang ada kaitannya dengan masalah yang sedang diteliti. Sedangkan tujuannya yang lebih khusus adalah untuk membentuk kemampuan dan keterampilan menggunakan rancangan-rancangan statistik penelitian yang berpedoman dengan pemecahan masalah yang sedang diteliti. Sehingga terampil menyusun proposal penelitian, lebih-lebih yang berkaitan dengan pembangunan dan peningkatan mutu pendidikan. (S. Margono, 2005:1)
·   TUJUAN DILAKUKAN PENELITIAN (Sutrisno Hadi, 2001)
1. Menemukan pengetahuan
2. Mengembangkan pengetahuan
3. Menguji kebenaran suatu pengetahuan
·   Sekurang-kurangnya ada empat sebab yang melatarbelakangi mengapa penelitian itu perlu dilakukan, yaitu: (1) Kesadaran keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan; (2) Pemenuhan rasa ingin tahu; (3) Pemecahan masalah; dan (4) Pemenuhan pengembangan diri  (Arifin, 2010)
·    Penelitian sedapat mungkin ditujukan untuk memecah suatu masalah yang dihadapi oleh masyarakat atau negara, atau ilmu pengetahuan (Maria S.W.S., 2001:1)
·   Penelitian bertujuan untuk mengungkapakan kebenaran secara sitematis, metodologis, dan konsisten (Soerjono S. dan Sri Mamudji, 2003:1)

5.      Kapan penelitian dilakukan,
Menurut Chandra (2008:63), dalam penelitian, waktu merupakan variabel penting, karena terkait erat dengan perubahan meteorologi, migrasi penduduk, bencana alam dan perang, program pelayanan kesehatan, dan lain-lain. Menurut waktu atau terjadinya suatu hal, dapat terjadi dalam suatu periode tertentu, baik periode yang panjang maupun pendek, atau bahkan sampai bertahun-tahun atau dekade. Berdasarkan lamanya waktu dan besar kecilnya kejadian di masyarakat, terdapat suatu kecendrungan atau tren yang terjadi:
a.       Tren sekuler (secular trend)
Perubahan yang terjadi dalam suatu periode waktu yang lama hingga bertahun-tahun atau dekade.
b.      Tren Musiman
c.       Tren siklus
Mempunyai siklus waktu tertentu.




            Menurut Bambang Prasetyo dan Lina M. (2008:45-48), berdasarkan dimensi waktu, penelitian bisa dibedakan menjadi 2 macam penelitian, yaitu:
a.      Penelitian Cross-sectional
Penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan dalam satu waktu tertentu. Penelitian ini hanya digunakan dalam waktu yang tertentu, dan tidak akan dilakukan penelitian lain di waktu yang berbeda untuk diperbandingkan.
Satu hal yang diingat bahwa pengertian satu waktu tertentu tidak bisa hanya dibatasi pada hitungan minggu, bulan atau  tahun saja. Tidak ada batasan baku untuk menunjukkan  satu waktu tertentu. Akan tetapi, yang digunakan adalah bahwa penelitian itu telah selesai. Dengan demikian, bisa saja seorang melakukan penelitian di bulan Januari, kemudian karena ada keperluan mendesak, pada bulan Februari dan Maret, ia kembali ke rumahnya. Pada bulan April, ia kembali lagi kelapangan untuk meneruskan pengumpulan data. Sekalipun peneliti mendatangi lokasi penelitian sebanyak dua kali, ia tetap dikategorikan melakukan penelitian cross-sectional. Dengan demikian, konsep satu waktu tertentu dalam satu penelitianlah yang digunakan untuk menentukan bahwa penelitian itu merupakan penelitian cross-sectional.
b.     Penelitian longitudinal
Penelitian jenis ini dilakukan antarwaktu. Dengan demikian, setidaknya terdapat dua kali penelitian dengan topik dan gejala yang sama, tetapi dilakukan dalam waktu yang berbeda. Namun bukan berarti jika ada dua penelitian yang dilakukan dalam waktu yang berbeda dengan topik yang sama selalu dikategorikan ke dalam penelitian longitudinal, tetapi ada kata kunci yang harus dipegang, yaitu adanya upaya perbandingan antara hasil penelitian. Dengan kata lain, penelitian longitudinal sudah direncanakan sejak awal penelitian, dan bukannya secara kebetulan terjadi.
Penelitian longitudinal merupakan penelitian yang mencoba melihat perubahan yang terjadi. Penelitian longitudinal terbagi lagi ke dalam tiga bentuk, yaitu:
1)     Penelitian kecenderungan, yaitu penelitian-penelitian terhadap gejala yang sama dengan waktu yang berbeda, serta responden atau informan yang berbeda.  
2)    Penelitian panel, yaitu penelitian-penelitian terhadap gejala yang sama dengan waktu yang berbeda, dan responden atau informan yang sama. Dengan penelitian ini, seseorang akan diteliti minimal sebanyak dua kali. Permasalahan yang seringkali muncul dalam penelitian ini adalah jika jangka  waktu antara penelitian yang satu dengan penelitian yang lainnya berdurasi cukup lama sehingga ada kemungkinan responden yang dulu dijadikan sampel, kina sudah tidak bisa ditemui lagi, bisa jadi karena dia sudah meninggal dunia atau bisa juga karena sudah pindah rumah.
3)    Penelitian kohort, yaitu penelitian-penelitian terhadap gejala yang sama, yang dilakukan pada waktu yang berbeda dengan responden atau informan yang memiliki karakteristik yang sama. Dengan demikian, orang-orang yang diteliti berbeda, tetapi memiliki ciri-ciri yang sama. Ciri-ciri ini bisa berbentuk apa pun juga. Bisa saja mereka memiliki kesamaan pengalaman hidup, kesamaan tempat tinggal, kesamaan keturunan, kesamaan alumni, kesamaan latar belakang pekerjaan, kesamaan status, dan lain sebagainya. Misalnya kita akan melakukan penelitian di tahun 1990 kepada orang-orang yang berusia 45 tahun.  Tahun 2000 kita melakukan penelitian yang sama dengan orang-orang yang berusia 55 tahun. Karakteristik apa yang sama? Mereka adalah orang-orang yang lahir pada tahun 1945. Dengan demikian, karakteristik yang sama adalah tahun kelahiran. Tidak hanya itu, ternyata peneliti menginginkan agar semua orang yang diteliti pada tahun 1965 berusia 20 tahun sehingga dapat mengetahui tentang kejadian pemberontakan G 30 S PKI, dan sama-sama mengalaminya.

6.      Subjek penelitian adalah sampel dan populasi.
Salah satu langkah yang harus dilakukan oleh seorang peneliti sebelum mengumpulkan data adalah menentukan subyek. Subyek adalah individu yang ikut serta dalam penelitian, di mana data akan dikumpulkan (McMillan dan Schumacher, 1989). Penelitian biasanya bertujuan untuk mempelajari sesuatu yang berkenaan dengan sekelompok besar individu dengn cara mempelajarinya melalui kelompok yang jauh lebih kecil jumlahnya dari individu tersebut. Kelompok kecil individu yang dilibatkan langsung dalam penelitian disebut sampel.
Sampel terdiri dari sekelompok individu yang dipilih dari kelompok yang lebih besar di mana pemaham dari hasil penelitian akan diberlakukan. Kelompok besar individu yang mempunyai karakteristik umu yang sama ini disebut Populasi.
(Hadjar, 1996:133)

7.      Penelitian dilakukan dimana?
Dalam penelitian, tempat merupakan variabel penting, karena bisa menyebabkan perbedaan angka yang teliti di masyarakat atau kelompok masyarakat menurut tempat tinggalnya. Perbedaan tempat dapat dibagi menjadi:
a.       Internasional (antarnegara di dunia)
b.      Nasional (antara propinsi, kabupaten, dan kotamadya)
c.       Lokal (antara kota dan desa)
(Chandra, 2008:62)

Macam-macam penelitian berdasarkan tempat menurut Iqbal Hasan (2004:5):
1.   Penelitian Lapangan (Field Research)
   Penelitian lapangan adalah penelitian yang langsung dilakukan di lapangan atau pada responden.

2.   Penelitian Kepustakaan (Library Research)
     Penelitian kepustakaan adalah penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan
     literature (kepustakaan), baik berupa buku, catatan, maupun laporan hasil       penelitian
     dari peneliti terdahulu.
3.   Penelitian Laboratorium (Laboratory Research)
     Penelitian laboratorium adalah penelitian yang dilaksanakan pada tempat tertentu (laboratorium) dan biasanya bersifat eksperimen atau percobaan.

Menurut Kartini Kartono (1996:31-33) penggolongan penelitian menurut tempat pelaksanaannya, dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu:
a.     Penelitian laboratorium
              Penelitian jenis ini dilakukan dalam suatu tempat khusus untuk mengadakan studi ilmiah dan kerja ilmiah. Tujuan penelitian laboratorium untuk ilmu pengetahuan sosial ialah: mengumpulkan data, mengadakan analisa, mengadakan test, serta memberikan interpretasi terhadap sejumlah data, sehingga orang bisa meramalkan kecenderungan gerak satu gejala sosial dalam satu masyarakat tertentu. Laboratorium pengetahuan sosial ini memberikan bimbingan pada sejumlah ilmuwan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan untuk melakukan penelitian secara kooperatif.

b.     Penelitian lapangan (field research)
              Penelitian lapangan dilakukan dalam kancah kehidupan sebenarnya. Misalnya saja penelitian tentang kehidupan para guru, masalah religiusitas masyarakat desa, penelitian anak-anak pencandu narkoba, dan lain-lain. Penelitian lapangan pada hakekatnya merupakan metode untuk menemukan secara khusus dan realistis apa yang tengah terjadi pada suatu saat di tengah masyarakat. Jadi, mengadakan penelitian mengenai beberapa masalah aktual yang kini tengah berkecamuk dan mengekspresikan diri dalam bentuk gejala atau proses sosial.

c.     Penelitian perpustakaan (library research)
              Penelitian perpustakaan bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan macam-macam material yang terdapat di ruang perpustakaan, misalnya berupa; buku-buku, majalah, naskah-naskah, catatan, kisah sejarah, dokumen-dokumen, dan lain-lain. Pada hakekatnya, data yang diperoleh dengan jalan penelitian perpustakaan tersebut dijadikan fundasi dasar dan alat utama bagi praktek penelitian di tengah lapangan.


DAFTAR PUSTAKA

Sumardjono, Maria S.W., 2001. Pedoman Pembuatan Usulan Penelitian. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Margono, S., 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Soekanto S. dan Mamudji Sri., 2003. Penelitan Hukum Normatif. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Hadari, H. Nawawi, & H. Mimi Martini, 2005. Penelitian Terapan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Arifin, S. (2010, desember 17). kompasiana. diakses pada september 18, 2014, dari kompasiana: http://edukasi.kompasiana.com/2010/12/17/mengapa-penelitian-dilakukan-325946.html
Hadi, Sutrisno, 2001. Metodologi Research. Yogyakarta: ANDI Offset.
Hadjar, I., 1996. Dasar-dasar metodologi penelitian kwantitatif dalam pendidikan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Chandra, B. , 2008. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.
Abidin, H. Z., 2006. Penelitian: Karakteristik & Metodologi. Kelompok Keilmuan Geodesi Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Narbuko, C., dan H. Abu A., 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasan, Iqbal.2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.

Kartono, Kartini, 1996. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung: Mandar Maju.
Prasetyo, Bambang dan Lina M. J., 2008. Metode Penelitian Kuantitatif; Teori dan Aplikasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar